HOME ABOUT Me! FRIENDS STUFFS FOLLOW DBOARD NEWER OLDER

Sahabat
Kamis, 16 Mei 2019 - Permalink - 0 Aisy(s)

Kedua,

Malam itu, kisahku dimulai. 
Aku berjalan sendiri menyusuri jalan Nusantara Satu, membawa beberapa buku tulis dan satu buku pelajaran Mutholaah. 
Aku bertekad untuk bertemu wali kelasku. 
Niatku ingin menceritakan hari-hariku kepadanya. Aku terdiam.
Gerombolan orang-orang juga sedang datang ke kamar wali kelas.
 Pikirku, mungkin mereka juga mau hafalan. 
Aku berdiri didepan jendela kamar dan menyalami wali kelasku. 
Ustadzah Ummu Saadah. Untungnya, sang Ustadzah menjawab salamku dan menyuruhku untuk menunggu sebentar. Aku duduk  menyadar sebuah tiang. 
Ustadzah Ummu pun keluar dengan memakai kerudung bergo pinknya. 
Aku menyalami dan mulai bercerita tentang hari-hariku. 
Ceritaku terpotong dengan kedatanganmu. Aku merengut. “Kenapa dia datang?”batinku di dalam hati. 
Aku merasa waktuku terpotong oleh kedatanganmu. 
Aku mencoba menghiraukanmu dengan terus melanjutkan jutaan kisahku ke Ustadzah. 
Aku bercerita tentang umurku yang sudah tua tapi badanku yang masih bertubuh kecil.
Ustadzah tertawa terpingkal-pingkal. 
Begitu juga denganmu. 
Kamu yang baru datang ikut mendengarkan ceritaku. 
Bagiku, membuat orang lain tertawa karenaku adalah suatu kebahagiaan tersendiri dalam hidupku. “Kalau gitu, ana panggil uty aisy yah??”Ucapmu tiba-tiba. 
Aku mengangguk-angguk. ”Tapi kalau di sd ana dipangilnya mba Aisy,..”lanjutku.
“Lah ya itu pas, ditetapin ya nama anti ‘Uty Aisy’”Ucapmu sambil menyodorkan tangan kepadaku. Aku pun membalas sodoran tanganmu dan membalas dengan senyuman lebar. 
Malam itu, mungkin pertama kali aku mengobrol denganmu. Bercanda denganmu

Ketiga,